Sunday, August 31, 2014

Menggunakan Option Untuk Meningkatkan Pengembalian Pasar Saham


Satu dari sekian banyak setrategi yang paling sederhana dan paling umum digunakan untuk memperoleh pendapatan ekstra (extra income) dari saham yang dimiliki adalah dengan menulis call ter-cover**. Strategi ini dapat digunakan jika investor sudah memiliki saham yang mendasarnya dan percaya bahwa harga saham akan relatif sama terus. Menjual option call atas saham ini menawarkan kesempatan untuk memperoleh pendapatan yaitu premi. dar penjualan option  sementaramenyediakan perlindungan untuk saham jika harga jatuh. Pada saat yang sama, investor terikat dalam kontrak untuk menjual saham pada harga yang telah disepakati jika option call  di-exercise.

Contoh kasus :


Sekarang adalah bulan September dan Anda memiliki 1000 saham ABC yang Anda beli pada harga $4.00/saham. Sementara Anda percaya (mempunyai keyakinan) bahwa harga saham akan naik dalam jangka panjang. Anda berpikir bahwa harga saham relative sama dalam 3 bulan yang akan dating. Anda memutuskan untuk menulis option call bulan Desember pada $4.50 dan menerima pendapatan premi $0.16/saham (maka total $0.16 X 1000 = $160). Jika kontrak saham naik, Anda akan dengan senang hati menjual saham dapa harga $4.50/saham, dan Anda sudah menerima pendapatan premi $160 sebagai pendapatan ekstra.


Beberapa scenario yang lain mungkin akan terjadi pada posisi Anda tadi :

  1. Harga saham tetap pada $4.00 sampai jatuh tempo, yaitu hari kamis terakhir pada bulan Desember. Dalma kasus ini option call tidak mungkindi-exercise karena pengambil option call dapat membeli saham dengan harga $4.00/saham di pasar daripada meng-exercise option call dan membayar dengan harga $4.50/saham 
  2. Harga saham jatuh ke $3.73 pada saat jatuh tempo. Jika harga saham jatuh, option call tidak mungkin di-exercise dan Anda sudah menerima pendapatan premi $160 dan tetap memegang saham Anda. 
  3. Harga saham naik ke tingkat $4.60 pada saat jatuh tempo. Pada tingkat $4.60/saham, option call akan di-exercise dan Anda akan berkewajiban menjual 1000 saham ABC dengan harga $4.60/saham, Anda sesungguhnya telah menjual saham Anda dengan harga $4.66/saham, yaitu $4.50 + $0.16. 



Apa itu Saham Opsi (Option)



OPTION
Kontrak option  adalah kontrak antara dua pihak yang menyebutkan hak, tetapi bukan kewajiban, untuk membeli (dalam kasus option call) atau menjual (dalam kasus option put) sekuritas yang mendasarinya pada harga yang telah ditentukan pada atau sebelum tanggal yang telah ditentukan.

Contoh :
Option call ABC September adalah $100 memberi pemegang ha untuk membeli 1000 saham ABC pada harga $100 per lembar (bukan per lot) pada atau sebelum tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan di bulan eptember. Option put XYZ Desember $96 per lembar pada atau sebelum jatuh tempo yang telah ditentukan di bulan Desember.

Mengapa Menggunakan Option?
Membeli kontrak option call  memberi kesempatan Anda memperoleh keuntungan dari kenaikan harga sekuritas yang mendasarinya tanpa harus membeli sekuritas itu sendiri. Jika Anda telah memiliki sekuritas yang mendasarinya, menjual option dapat memberi kesempatan Anda untuk memperoleh pendapatan extra atau lebih*.

Level Support dan Resistance

Ini adalah pengetahuan tentang teknikal analisis dalam trading. SR sangat membantu trader untuk menentukan direct entry buy, sell maupun pending order, oleh karena itu saya catat karena menurut saya ini hal dasar yang penting dalam teknikal analisis.

Pengertian support adalah dimana titik level harga yang didominasi oleh pembeli sehingga berat bagi penjual untuk menembus level tersebut dan letak point support adalah dibawah harga sekarang. Resistance adalah titik dimana level tersebut menunjukkan point harga penawaran mampu menjaga level untuk tidak ditembus oleh support dan letak point harga resistance ada diatas harga sekarang. Lalu bagaimana kalau harga menembus level support or resistance? Apabila harga menembus level disalah satunya, maka akan membuat trend ataupun dapat merubah arah trend, dan itu disebut break out level.

Lihat gambar : 



Saturday, August 30, 2014

Apa itu Rating atau Invesment Grade?


Senior Research and Investment Analyst PT Infovesta Utama Rudiyanto menjelaskan, Investment Grade adalah kategori bahwa suatu perusahaan atau negara dianggap memiliki kemampuan yang cukup dalam melunasi utangnya. "Sehingga bagi investor yang mencari investasi yang aman, umumnya mereka memilih rating investment grade." 

Dan siapakah di Indonesia yang berwenang memberi grade? Di Indonesia, perusahaan yang mendapat izin sebagai lembaga rating adalah PT Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia),  Fitch Rating Indonesia yang merupakan lembaga rating internasional yang membuka jaringannya di Indonesia dan ICRA (Indonesia Credit Rating Agency). 

Ada dua faktor penting dalam pemeringkatan, yakni rating dan outlook. Rating merupakan level kemampuan membayar utang, sedangkan outlook adalah pandangan dari perusahaan pemeringkat apakah rating akan naik, turun, atau tetap pada periode penilaian berikutnya.

Berikut rating dari yang tertinggi hingga yang rendah :
Invesment Grade
AAA atau Aaa
AA+, AA, dan AA- atau Aa1, Aa2, dan Aa3
A+, A, dan A- atau A1, A2, dan A3
BBB+, BBB, dan BBB- atau Baa1, Baa2, dan Baa3
Non Investment Grade (Junk Bond):

BB+, BB, dan BB- atau Ba1, Ba2, dan Ba3
B+, B, dan B- atau B1, B2, dan B3
CCC+, CCC, dan CCC- atau Caa1, Caa2, dan Caa3
CC+, CC, dan CC- atau Ca11, Ca2, dan Ca3
C+, C, dan C- atau C1, C2, dan C3
Default
Di Amerika, rating ditentukan oleh dua institusi dan ada sedikit perbedaan diantara keduanya. Berikut tabel rate di Amerika :


Table arti Grade :

Sumber tabel : PEFINDO

Pada prinsipnya, semakin tinggi rating, maka semakin rendah resiko gagal bayar perusahaan pada investor.

Mengenal JIBOR, LIBOR, HIBOR dan SIBOR


JIBOR kependekan dari Jakarta Interbank Offered Rate adalah suku bunga indikasi penawaran dalam transaksi pasar uang antarbank atau PUAB di Indonesia. Yang dimaksud dengan suku bunga indikasi penawaran adalah suku bunga pada transaksi unsecured loan antar bank, yang mencerminkan suku bunga pinjaman yang ditawarkan suatu bank kepada bank lain sekaligus dan suku bunga pinjaman yang bersedia diterima suatu bank dari bank lain.
JIBOR terdiri atas 2 mata uang yakni rupiah (IDR) dan dolar AS (US$), dengan masing-masing terdiri dari 6 tenor yakni 1 hari, 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan. JIBOR diharapkan dapat menjadi suku bunga acuan yang kredibel dan digunakan pada banyak transaksi keuangan di Indonesia, sehingga mendorong pendalaman pasar keuangan  domestik karena akan:
  • Mendorong pengembangan PUAB terutama untukt transaksi dengan tenor diatas 1 bulan yang saat ini transaksinya sangat kecil dan tidak memiliki benchmark suku bunga,
  • Mendorong  pelaku pasar untuk menciptakan instrumen pasar uang lain yang berbasis  suku bunga,
  • Menciptakan benchmark suku bunga bagi transaksi derivatif dan  transaksi  yang berbasis floating rates,
  • Membantu  bank dalam menentukan suku bunga pinjaman dan deposito bagi nasabah prima,
  • Membantu pembentukan benchmark untuk pasar obligasi.

Sebagai contoh, Bank BCA sedang membutuhkan dollar dkarenakan suatu hal. BCA mencari dana dollar ke Bank lain yang menjual dollar dengan rate tertentu ataupun sudah disepakati pada level tertentu. Dengan cacatan JIBOR menjadi acuan.
LIBOR adalah London Interbank Offered Rate, SIBOR untuk SIngapura, HIBOR untuk Hongkong rate. Dan untuk rate-rate Bank Dunia menggunakan LIBOR, jadi LIBOR bukan hanya untuk wilayah London melainkan untuk rate International Bank.

Pada tangga 7 Feb 2011 Bank Indonesia melakukan penyempurnaan ketentuan JIBOR, diantara lain :




Sumber : www.bi.go.id

Friday, August 29, 2014

Mengenal Pasar Uang dan Pasar Modal

 

Pasar uang (money market) merupakan pertemuan demand dan supply dana jangka pendek. Dalam pasar uang, valuta asing diperlukan untuk membayar kegiatan ekspor impor, hutang luar negeri. 
Pasar uang adalah suatu tempat pertemuan abstrak dimana para pemilik dana jangka pendek dapat menawarkan kepada calon pemakai yang membutuhkannya, baik secara langsung maupun melalui perantara. Sedangkan yang dimaksud dengan dana jangka pendek adalah dana-dana yang dihimpun dari perusahaan maupun perorangan dengan batasan waktu dari satu hari sampai satu tahun, yang dapat diperjualbelikan didalam pasar uang.
Pasar uang mempunyai fungsi yaitu sebagai sarana alternatif bagi lembaga-lembaga keuangan, perusahaan non keuangan dan peserta - peserta lainnya baik dalam memenuhi kebutuhan dana jangka pendek maupun dalam rangka memijamkan dana atas kelebihan likuiditasnya. Pasar uang juga berfungsi sebagai sarana pengendali moneter dalam melaksanakan operasi pasar terbuka. SBI (Serrifikat Bank Indonesia) sebagai instrumen dalam melakukan operasi pasar terbuka digunakan untuk kontraksi moneter. Lembaga-lembaga yang aktif di pasar uang adalah bank komersial, bank dagang, penyalur uang, dan bank sentral pemerintah.
Ciri-ciri pasar uang adalah sebagai berikut :
  1. Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek,
  2. Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang mempunyai kelebihan dana dan yang membutuhkan dana,
  3. Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya pasar modal.
Pelaku pasar uang antara lain :
  1. Individu masyarakat,
  2. Bank,
  3. Lembaga pemerintah,
  4. dan Lembaga Keuangan lainnya
Sedangkan pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain.
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrument.

Pelaku pasar modal adalah:
  1. Emiten,
  2. Investor,
  3. Broker,
  4. Underwriter (penjamin emisi),
  5. Dealer (perdagangan efek).